Bengkulu Selatan Gaspol Lawan Stunting! Bappeda Litbang Gelar Bimtek Aplikasi Konvergensi 2025
Bengkulu Selatan – Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan terus menunjukkan komitmen serius dalam upaya percepatan penurunan stunting. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah melalui penyelenggaraan Bimbingan Teknis (Bimtek) Aplikasi Web Aksi Konvergensi Stunting Tahun 2025, yang digelar di Aula Bappeda Litbang Bengkulu Selatan, Kamis 17/7/2025
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Pemantauan Pelaksanaan Aksi Konvergensi di tingkat Kabupaten/Kota, yang bertujuan untuk memastikan setiap langkah intervensi gizi dan pembangunan manusia dilakukan secara terintegrasi, terarah, dan terukur.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Manusia (PPM) Bappeda Litbang Bengkulu Selatan, Yemi Fitriani, ST., M.Si. Dalam sambutannya, Yemi menyampaikan bahwa penanganan stunting tidak bisa dilakukan secara sektoral, melainkan harus lintas bidang dan terintegrasi dari tingkat desa hingga kabupaten.
“Hari ini kita tidak hanya belajar teknis penggunaan aplikasi, tapi juga menguatkan komitmen bersama. Aplikasi Web Aksi Konvergensi ini menjadi alat bantu penting untuk mengawal program dan memastikan aksi nyata di lapangan,” tegas Yemi.
Sebagai narasumber utama, hadir Dr. Jon Hendri Nurdan, SE., M.Kes dari Bappeda Provinsi Bengkulu. Dalam paparannya, ia menjelaskan secara rinci tentang fungsi, fitur, dan strategi pemanfaatan Aplikasi Web Aksi Konvergensi yang dirancang untuk mendukung proses perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program penurunan stunting secara real-time.
“Salah satu kelemahan program kita selama ini adalah kurangnya integrasi data dan monitoring yang efektif. Dengan aplikasi ini, semua perangkat daerah dan kecamatan bisa bekerja lebih cepat, lebih tepat, dan saling terhubung,” ungkap Jon Hendri di hadapan peserta.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seluruh camat se-Kabupaten Bengkulu Selatan, serta tim teknis dari setiap kecamatan yang terlibat langsung dalam pelaksanaan aksi konvergensi. Mereka diberikan pelatihan teknis penggunaan aplikasi, sesi diskusi, dan simulasi pengisian data berbasis kegiatan di wilayah masing-masing.
Peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi, karena selain bersifat teknis, materi juga menekankan pentingnya peran aktif di lapangan, termasuk koordinasi dengan kader posyandu, bidan desa, serta pendamping keluarga.
Acara ini juga menjadi momentum penting untuk menyelaraskan kembali pemahaman antar perangkat daerah terhadap 8 Aksi Konvergensi, terutama dalam hal pelaporan dan penggunaan data sebagai dasar intervensi.
Dengan berjalannya Bimtek ini, diharapkan seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Bengkulu Selatan dapat lebih siap dalam menyusun rencana aksi daerah (RAD), memperkuat kolaborasi lintas sektor, serta mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk menurunkan angka stunting secara signifikan di tahun 2025.
Penanganan stunting bukan hanya urusan kesehatan, tetapi investasi jangka panjang untuk masa depan generasi Bengkulu Selatan. Komitmen ini kini semakin nyata, dengan ditopang oleh teknologi, data, dan semangat kolaborasi seluruh pihak.